Jakarta, CNN Indonesia —
Polda Metro Jaya mengaku tengah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Wali Kota Depok M Idris terkait polemik penggusuran lahan SDN Pondok Cina 1.
“Pemanggilan nanti dijadwalkan oleh penyidik,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan, Jumat (23/12).
Kendati demikian, Zulpan tidak merincikan lebih lanjut kapan pastinya Idris akan diperiksa dalam kasus tersebut. Ia hanya mengatakan saat ini kasus dugaan pembiaran terhadap siswa-siswi SD Pocin 1 oleh Idris masih terus berjalan.
“Itu sedang berproses, saya rasa enggak ada masalah,” ujarnya.
Idris dilaporkan ke Polda Metro Jaya buntut kisruh lahan SDN Pocin 1 yang akan dialihfungsikan untuk bangunan masjid. Laporan terdaftar dengan nomor LP/B/6354/XII/2022/SPKT/Polda Metro Jaya tanggal 13 Desember 2022.
Dalam laporan itu, Idris dilaporkan atas dugaan pelanggaran Pasal 77 juncto Pasal 76A butir A Undang-undang Nomor23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak.
Pada Rabu (14/12), Idris telah menyatakan proyek pembangunan Masjid Al Quddus di lahan SDN Pocin 1 ditunda. Keputusan itu diambil setelah Pemkot Depok bertemu dengan sejumlah kementerian dan melihat situasi terkini.
Idris juga menyebut bahwa kegiatan belajar mengajar di SDN Pocin 1 akan tetap difasilitasi sampai ada ruang kelas baru di SDN Pocin 5.
Di sisi lain, pada Jumat (16/12), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menolak SDN Pocin 1 digusur demi pembangunan masjid. Muhadjir mengingatkan bahwa pendidikan lebih penting.
Kata Muhadjir, dirinya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Depok. Dia berujar bakal berbicara lagi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait polemik SDN Pocin 1.
(ain/ain)
