Home » Pentingnya Literasi Digital Bagi Para Pelaku UMKM

Pentingnya Literasi Digital Bagi Para Pelaku UMKM

by Indienesiana
Published: Last Updated on

Indienesia – Kenterian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali selenggarakan seminar online yang ditujukan bahi para pelaku UMKM dengan tema “Literasi Digital Bagi Pelaku UMKM”.

Seminar tersebut menghadirkan empat pembicara, yaitu Abdul Kharis Almasyhari sebagai Wakil Ketua DPR RI,  Semuel Abrijani Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA), Suparjito dari Pokja UMKM Kemenkeu Satu Jateng serta Ihwanul Muslimin, selaku pegiat UMKM Bakul Laptop, pada Selasa (04/04/2023) melalui zoom meeting.

Seminar ini merupakan dukungan Kominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Acara Ngobrol Bareng Legislator memiliki beberapa tujuan di antaranya adalah untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis, memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat, serta memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh APTIKA, serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya.

Semuel Abrijani melalui video menjelaskan bahwa dimasa pandemi dan pesatnya teknologi telah merubah aktivitas seluruh masyarakat dalam melakukan kegiatan dan mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam transformasi digital Indonesia.

“Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mewujudkan masyarakat digital dimana kemampuan literasi digital masyarakat memegang peran yang sangat penting. Karena dalam upaya transformasi digital, pemerintah tidak dapat bergerak sendiri sehingga peran masyarakat sangat dibutuhkan. Sehingga Kominfo dan Siber Kreasi serta stakeholder lainnya terus berupaya mengadakan kegiatan guna mencapai tingkat literasi yang optimal,” kata Semmy panggilan akrabnya.

Selanjutnya Abdul Kharis mengatakan bahwa tema sangat menarik untuk dibahas karena pada dasarnya pelaku ekonomi Indonesia yang paling survive dalam kondisi apapun adalah UMKM.

Baca Juga:   Jokowi: Soal Timnas Israel, Jangan Campur Aduk Olahraga dan Politik

“Banyak perusahan besar justru kelimpungan ketika pandemi atau krisis ekonomi, tapi tidak dengan UMKM, berharap pelaku UMKM yang jumlahnya sangat besar di Indonesia dapat mengambil manfaat dari kegiatan Ngobrol Bareng Legislator kali ini,” katanya.

Menurutnya, pelaku UMKM adalah rakyat Indonesia yang senyatanya, mereka berjuang untuk hidup dengan segala kemampuannya dan paling tahan terhadap krisis atau pandemi.

“Tak berlebihan jika legislator memberikan perhatian lebih untuk UMKM dan mendedikasikan agenda ini kepada UMKM. Pelaku UMKM yang sedemikian tahan terhadap berbagai krisis harus dapat perhatian penuh dari pemerintah karena UMKM ekonomi Indonesia bisa bertahan, lebih maju, dan lebih sejahtera,” ungkap Kharis.

Kharis juga berpendapat bahwa pandemi sudah membuktikan bahwa UMKM sudah memanfaatkan perkembangan teknologi digital dengan baik.

Sementara itu, Suparjito menjelaskan 6 poin penting dalam strategi pemberdayaan UMKM. Pertama, perkuasaan akses pasar produk dan jasa dengan digitalisasi UMKM, promosi dan eksebisi, local brand go global, dan market intelligence. Kedua, meningkatkan daya saing produk dan jasa dengan mengitegrasikan UMKM ke dalam global value chain. Kemudian akselerasi pembiayaan dan investasi, pengembangan kapasitas manajemen SDM, kemudahan dan kesempatan berusaha, dan yang terakhir adalah koordinasi lintas sector. Arah kebijakan pemerintah dalam upaya pemberdayaan koperasi dan UMKM dimulai dengan pengembangan koperasi yang dilakukan dengan pendekatan komunitas, kelompok, atau klister berdasarkan sentra produksi komoditas. Kemudian memprioritaskan pemberdayaan pada sector riil (produksi) yang berorientasi ekspor dan substitusi impor. Ketiga adalah pemberdayaan yang dilakukan secara lintas sectoral dan mengedepankan kemitraan. Selanjutnya adalah pemberdayaan yang variative sesuai karakteristik dan level UMKM. Terakhir adalah pemberdayaan dengan mengedepankan moderinisasi dan inovasi.

Namun bagi Ihwanul Muslimin sebagai pegiat UMKM, ia menjelaskan UMKM adalah solusi usaha bagi masyarakat yang memiliki dana dan kemampuan SDM yang terbatas.

Baca Juga:   AS Desak Rusia Dikeluarkan Dari G20!

“Semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk membuat atau mendirikan UMKM. Selain itu juga, UMKM dapat menjadi batu loncatan menuju usaha yang lebih besar (CV, PT, dsb),” katanya.

Ikhwanul juga menjelaskan bahwa saat ini UMKM harus menggunakan media digital, karena saat ini kita hidup di era 4.0.

“Media digital bisa menjangkau semua orang dan iklan di media digital biayanya rendah bahkan gratis. Media digital bisa mempercepat proses produksi sampai pemasaran, lebih efektif dan efisien dengan cara mempelajari hal-hal baru dari media digital,” bebernya.

Menurutnya, peran media digital untuk peningkatan sales, yaitu dapat berupa produksi iklan foto atau video. Iklan produk di marketplace dan membuat toko online. Media digital dapat digunakan untuk membuat inovasi produk, proses produksi, dan pemasaran.

“Selain itu juga, media digital berperan dalam maintenance data perusahaan, marketing, dan data pelanggan. Terakhir media digital dapat berperan dalam mempermudah transaksi,” pungkasnya.

Dengan adanya acara ini diharapkan masyarakat dapat melakukan literasi digital sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.

Lainnya Dari Indienesia

Copyright © 2023 Indienesia. All Rights Reserved.

close