Telegraf – Melalui program wisata perkotaan (Urban Tourism) yang tengah dikembangkan di 5 wilayah kota admnistrasi, tagetkan 10 persen dari 30 juta lebih atau 3 juta wisatawan domestik datang ke Ibu Kota per tahun, akan terwujud.
Hal itu di ungkapkan oleh Gumilar Ekalaya, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif dalam Urban Tourism Walking Tour Pecinan Glodok, Pantai Indah Kapuk, dan Kawasan Blok M.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menetapan lokasi pariwisata urban yang sudah dikukuhkan melalui Keputusan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yaitu beberapa lokasi pariwisata urban diantaranya Pasar Baru di Jakarta Pusat, Jatinegara di Jakarta Timur, Blok M di Jakarta Selatan, Pluit dan Pantai Indah Kapuk di Jakarta Utara.
“Salah satu pilar pengembangan kawasan pariwisata urban di Provinsi DKI Jakarta adalah Enjoy Creative Jakarta. Ekonomi kreatif sebagai lokomotif ekonomi baru meninggalkan ekonomi ekstraktif yang mengandalkan sumber daya alam, sangatlah cocok untuk dikembangkan di Jakarta dan sudah saatnya Jakarta mendorong ekonomi kreatif serta mengembangkan dan menjadi penyedia platform sektor yang mengandalkan ide, pengetahuan, dan kreativitas,” tutur Gumilar, Kamis, (22/12).
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyiapkan 3 lokasi kawasan pariwisata urban yaitu Blok M, Pecinan Glodok dan Pantai Indah Kapuk sebagai aktivasi Enjoy Creative dengan berkolaborasi dengan konten kreator ternama serta rekan media. Rute Kawasan Blok M yang dijelajahi di antaranya Taman Mataram, Mesjid Al Azhar, Halte Integrasi CSW, M. Bloc Space, Taman Literasi Martha Christina Tiahahu sedangkan rute Kawasan Pecinan Glodok yaitu Pantjoran Tea House, Wihara Darma Bakti, Gereja Santa Maria de Fatima, Toa Se Bio, Petak Enam, dan rute Kawasan Pantjoran PIK Pantjoran PIK dan Gerbang, Dewa Kekayaan (Cai Shen Ye), Dewa Pelindung Perdagangan (Guan di Koan Kong), Pagoda dan Dewi Kwan Im.
“Aktivasi Enjoy Creative Jakarta dengan berkolaborasi melibatkan konten kreator sebagai bagian dari 17 sub sektor ekonomi kreatif dapat membantu menggerakkan industri pariwisata urban dan industri kreatif Jakarta. Seperti diketahui, konten video atau foto yang diciptakan dan diunggah konten kreator di media sosial dapat menjadi sarana mempromosikan keindahan destinasi pariwisata Jakarta kepada khalayak yang lebih luas dan memengaruhi antusiasme masyarakat untuk berkunjung”, tambah Lucky Wulandari, Sub Koordinator Akses Permodalan dan Pemasaran.
Andhika Permata, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menambahkan Konten-konten yang dibagikan ke media sosial diharapkan menimbulkan efek domino dan menarik kedatangan para masyarakat untuk berwisata. Kota Jakarta tidak lagi dianggap hanya sebagai pintu masuk, embarkasi, atau transit dalam sebuah perjalanan, tetapi justru sebagai daya tarik dan tujuan wisata tersendiri. “Harapannya, melalui kegiatan walking tour, semakin banyak orang yang dapat menikmati wisata urban di Jakarta”.
“Mengutip ucapan Doug Lansky, ‘a city can have tourists but tourists can’t have a city’, dengan kehadiran wisatawan baik lokal dan internasional yang berwisata di Jakarta, tidak membuat Jakarta melupakan identitas atau nilai-nilai lokal yang dimiliki” tutup Andhika.