Home » Hati-Hati Terhadap Jejak Digitalmu

Hati-Hati Terhadap Jejak Digitalmu

by Indienesiana

Indienesia – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama DPR RI selenggarakan seminar online “Literasi Digital Bagi Pelaku UMKM”. Seminar menghadirkan Abdul Kharis Almasyhari yang merupakan Wakil Ketua DPR RI, Semuel Abrijani Pangerapan, sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA), Hilmi Ashidiqi koordinator Pusat BEM SI dan Ketua BEM UNS serta Ghazy Alauddin Muhammad sebagai Santri Talents Mapping,  pada Selasa, (11/04/2023).

Seminar ini merupakan dukungan Kominfo terhadap program literasi digital, ngobrol bareng legislator memiliki tujuan untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis, memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat serta memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh APTIKA.

Semuel Abrijani melalui video menjelaskan bahwa dimasa pandemi dan pesatnya teknologi telah merubah aktivitas seluruh masyarakat dalam melakukan kegiatan dan mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam transformasi digital Indonesia.

“Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mewujudkan masyarakat digital dimana kemampuan literasi digital masyarakat memegang peran yang sangat penting. Karena dalam upaya transformasi digital, pemerintah tidak dapat bergerak sendiri sehingga peran masyarakat sangat dibutuhkan. Sehingga Kominfo dan Siber Kreasi serta stakeholder lainnya terus berupaya mengadakan kegiatan guna mencapai tingkat literasi yang optimal,” katanya.

Selanjutnya Abdul Kharis mengatakan, bahwa jejak digital memang tidak bisa dihapus selamanya. Oleh karena itu, seperti apapun ungkapan kita hari ini, seemosi apapun, usahakan kita tahan.

“Perkembangan karir juga dipengaruhi oleh jejak digital. Kedepannya, perusahaan-perusahaan juga akan menggunakan cara dengan memprofiling calon-calon karyawannya salah satunya lewat digital. Siapapun kita harus mewaspadai jejak digital, apalagi anak muda. Sebagai anak muda harus betul-betul menjaga jejak digital dengan baik agar kedepan tidak mengalami banyak masalah,” ungkapnya.

Baca Juga:   Lebih dari 60 penerbangan di Jepang dibatalkan terkait ancaman bom

Menuritnya menjaga jejak digital bukan bermaksud untuk menutupi tetapi untuk berhati-hati.

Sedangkan Hilmi Ashidiqi mengatakan bahwa sebagai masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan perlu untuk mengetahui dan perlu menjadi pandangan khusus agar jejak digital bukan menjadi boomerang tapi menjadi langkah besar dan batu loncatan untuk perbaikan kedepannya.

“Posisinya saat ini seperti kita sedang berdiri di tengah-tengah lapangan. Semua orang bisa melihat, bisa mengetahui, bisa mengenal diri kita. Setiap aktifitas-aktifitas kita, tindakan-tindakan kita di sosial media akan meninggalkan jejak digital,” katanya.

“Kadang  tanpa sadar, kita sebagai pengguna internet meninggalkan jejak digital di luar kesadaran kita,” imbuhnya.

Ia berharap ada proteksi-proteksi dan perlindungan-perlindungan untuk memproteksi diri sendiri karena jejak digital dapat menjadi dua sisi mata pisau, memperkuat potensi dan merugikan diri sendiri.

Sementara itu, Ghazy Alauddin Muhammad menilai bahwa jejak digital merupakan rekam jejak data seseorang saat orang tersebut menggunakan internet.

“Berkaca dari film Social Dilemma, perkembangan sosial media dan efeknya di masyarakat dunia. Film ini mengangkat bagaimana perusahaan besar seperti facebook, Instagram, Google mengeksploitasi data-data pengguna,” katanya.

Menurutnya, saat ini 89 persen masyarakat masih belum paham akan perlunya menjaga jejak digital di internet. Pemuda harus mempersiapkan karir di masa depan dengan personal branding. Personal branding sendiri adalah pencitraan yang diseriuskan.

“Bagaimana kamu ingin dikenal sebagai siapa oleh orang lain tetapi tidak memanipulasi karakter asli untuk mendapatkan validasi dan biasanya bersifat jangka pendek,” pungkasnya.

Lainnya Dari Indienesia

Copyright © 2023 Indienesia. All Rights Reserved.

close