Home » Elektabilitas Ganjar Pranowo Melesat Kuasai Survei, Imbas Jokowi Efek?

Elektabilitas Ganjar Pranowo Melesat Kuasai Survei, Imbas Jokowi Efek?

"Tapi yang jelas saya bisa mengatakan pada momen pasca Rakernas Projo, Ganjar Pranowo bisa dikatakan angkanya ada di atas 30 persen, bahkan di simulasi 10 nama. Dan bisa dikatakan melesat cukup naik kalau kita nanti lihat data tren,"

by Indienesiana
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat apresiasi dari KPK terkait penerapan sistem pencegahan korupsi. (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng)

Indienesia – Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo disebut-sebut meningkat usai menghadiri Rakernas Projo di Magelang. Salah satu hal yang dianggap membuat elektabilitas Ganjar tersebut meningkat, lantaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat itu dianggap memberikan sinyal mendukung pencalonan tokoh PDIP tersebut maju menjadi calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Meskipun demikian, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menegaskan, kenaikan elektabilitas Ganjar tidak bisa langsung dikaitkan begitu saja dengan Rakernas Projo.

“Tapi yang jelas saya bisa mengatakan pada momen pasca Rakernas Projo, Ganjar Pranowo bisa dikatakan angkanya ada di atas 30 persen, bahkan di simulasi 10 nama. Dan bisa dikatakan melesat cukup naik kalau kita nanti lihat data tren,” kata Yunarto dalam rilis survei Charta Politika Indonesia, Senin (13/06/2022).

Sementara itu, dalam survei tentang elektabilitas 10 nama terhadap kandidat calon presiden, nama Ganjar Pranowo menempati urutan pertama dengan 31,2 persen. Kedua Prabowo Subianto dengan 23,4 persen, kemudian Anies Baswedan 20,0 persen.

“Jadi kalau kita lihat di sini ada tingkat elektabilitas yang bisa dikatakan sudah pada rentang cukup jauh,” imbuhnya.

Sedangkan untuk peringkat empat dan lima, ada nama Ridwan Kamil 4,6 persen dan Sandiaga Uno 3,6 persen.

Berikutnya ada Agus Harimurti Yudhoyono 3,3 persen, Khofifah Indar Prawansa 2,9 persen, Erick Thohir 2,0 persen, Puan Maharani 1,8 persen, Airlangga Hartarto 1,2 persen dan tidak tahu atau tidak jawab 6,1 persen.

Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 25 Mei-2 Juni 2022 terhadap 1.200 sampel yang menjadi responden. Para responden dipilih dengan metode multistage random sampling dan merupakan warga negara yang sudah memiliki hak pilih. Angka margin of error plus minus 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga:   DPR Minta Perseteruan IDI Dengan Terawan Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Berikut ini empat simulasi dalam survei Charta Politika Indonesia

1. Simulasi pertama:
– Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil: 36,5%
– Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY): 28,8%
– Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar: 24,8%
– Tidak tahu/tidak jawab: 9,9%

2. Simulasi kedua:
– Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno: 36,7%
– Anies Baswedan-Airlangga Hartarto: 28,2%
– Prabowo Subianto-Puan Maharani: 24,5%
– Tidak tahu/tidak jawab: 10,6%

3. Simulasi ketiga:
– Ganjar Pranowo-Erick Thohir: 35,3%
– Anies Baswedan- Puan Maharani: 25,3%
– Prabowo Subianto-Cak Imin: 23,7%
– Tidak tahu/tidak jawab: 15,7%

4. Simulasi keempat:
– Ganjar Pranowo-Andika Prakasa: 34%
– Anies Baswedan-Khofifah Indar Parawansa: 27,3%
– Prabowo Subianto-Puan Maharani: 24,6%
– Tidak tahu/tidak jawab: 14%

Ganjar dan Sinyalemen Jokowi

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akhirnya buka suara terkait isu dukungan Jokowi sekaligus Ketua Dewan Pembina Pro Jokowi (Projo), dalam kontestasi politik 2024 mendatang.

Dalam Rakernas V Projo di Balgondes, Magelang, Sabtu (21/05/2022) lalu, Jokowi menyebut relawan tidak perlu kesusu atau tergesa-gesa menentukan nama untuk maju Pilpres meski tokoh yang didukung hadir dalam acara tersebut.

Ganjar yang dikonfirmasi usai menghadiri penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa (HC) Menteri Perhubungan (menhub) RI, Budi Karya di UGM, Senin (23/05/2022) pun menyampaikan komentarnya. Dirinya mengaku memilih tidak percaya diri bila tokoh yang disebut Jokowi adalah dirinya.

“Aja ke-ge’eran ta (terlalu percaya diri) to,” ungkapnya.

Menurut Ganjar, tak hanya dia yang hadir dalam Rakernas tersebut. Sejumlah nama besar juga ikut hadir dalam Rakernas tersebut seperti Staf Kepresidenan Moeldoko hingga Ketua Umum Projo Budi Ari Setiadi.

Selain itu kehadirannya dalam Rakernas tersebut juga bukan tanpa alasan. Sebagai Gubernur Jateng, Ganjar datang mendampingi presiden yang hadir dalam acara di salah satu kabupatennya.

Baca Juga:   Dekati Pelatnas Akhir, Delegasi SOIna Siap Tanding

“Kemarin saya hadir karena saya adalah gubernur Jawa Tengah, lokasi itu ada di Jawa tengah. Ada kunjungan presiden ya saya hadir, di (rakernas) situ kan banyak yang hadir,” jelasnya.

Ganjar juga memahami bila Jokowi meminta para relawan untuk tidak terburu-buru dalam menentukan calon nama yang akan didukung dalam Pilpres mendatang. Apalagi peta politik di Indonesia, seperti yang disampaikan Jokowi belum jelas hingga saat ini.

“Ya itu kan maksudnya aja banter-banter, engko nek nabrak pie? (jangan cepat-cepat, nanti kalau nabrak bagaimana?),” katanya sambil bercanda.

Sebelumnya Jokowi dan sejumlah partai politik (parpol) pun mulai menampakkan dukungannya pada figur-figur tertentu. Namun dia meminta relawan Projo untuk tidak tergesa-gesa melakukan hal yang sama.

“Urusan politik ojo kesusu sik, jangan tergesa gesa,” katanya.

Meski tokoh yang akan didukung Projo sudah ada, Jokowi meminta para relawan untuk bersabar hingga waktu yang tepat. Dirinya sebagai Dewan Pembina Projo akan mencari berbagai masukan relawan, mulai dari tingkat atas hingga paling bawah.

“Keputusan akan saya dengar dari bapak-ibu (relawan). Semua saya ajak bicara, jangan tergesa-gesa karena dinamika politik sekarang ini masih belum jelas. Partai apa mencalonkan siapa belum jelas sehingga jangan sampai keliru memilih. Kalau sudah ada calon yang jelas, saya jadi enak menyebut nama, kalau mendesak saya, saya nanti keprucut (salah omong). Sekali lagi ojo kesusu disik,” katanya.

Lainnya Dari Indienesia

Copyright © 2023 Indienesia. All Rights Reserved.

close