Home » Cium Bendera Ukraina, Paus Fransiskus Kecam Pembantaian di Bucha

Cium Bendera Ukraina, Paus Fransiskus Kecam Pembantaian di Bucha

by Indienesia
Published: Last Updated on
Paus Fransiskus mencium bendera Ukraina dari Bucha saat ia bertemu dengan pengungsi Ukraina selama audiensi umum di aula Paulus VI di Vatikan 6 April 2022. CNS/Paul Haring

Indienesia – Paus Fransiskus mengecam dugaan pembantaian warga sipil yang terjadi di Bucha, Ukraina. Sebelumnya, di wilayah itu ditemukan ratusan mayat dalam kondisi mengenaskan.

Penemuan jasad-jasad tersebut terjadi usai pasukan Rusia meninggalkan Bucha dan kota-kota lainnya dekat ibu kota Kyiv.

“Berita terakhir soal Ukraina, bukannya membawa kelegaan dan harapan, malah menunjukkan kekejaman baru seperti pembantaian di Bucha,” kata Paus Fransiskus selama pertemuan rutin di Vatikan seperti dilansir dari AFP, Kamis (07/04/2022).

“Hentikan perang ini! Biarkan senjata diam! Berhenti menabur kematian dan kehancuran,” katanya mengutuk kekejaman terhadap warga sipil, wanita dan anak-anak yang tak berdaya.

“Kekejaman yang lebih mengerikan, juga dilakukan terhadap warga sipil, perempuan, dan anak-anak yang tak berdaya. Mereka korban tak bersalah, dan akan masuk surga serta mendapat pengampunan,” imbuhnya.

Paus Fransiskus lalu berdiri dan mengangkat bendera Ukraina yang terlihat lusuh. Bendera itu disebut dikirim langsung dari Bucha.

“Dari kota yang mati syahid Bucha,” katanya lalu melipat bendera Ukraina itu dan menciumnya.

Di samping itu, Paus Fransiskus juga menilai komunitas internasional tak garang merespons agresi Rusia.

“Di perang Ukraina, kami menyaksikan organisasi internasional tak berdaya,” ucapnya.

Usai Perang Dunia II, kata Paus, berbagai upaya ditempuh untuk meletakkan dasar sejarah perdamaian baru. Tapi, sejarah lama persaingan kekuatan besar terus berlanjut.

Minggu lalu, pemerintah Ukraina mendapati 410 jenazah di jalan-jalan dekat kota Kyiv, termasuk di Bucha. Banyak pihak yang menduga mereka tewas imbas serangan pasukan Rusia.

Mereka mengetahui fakta itu setelah memasuki sejumlah wilayah dekat Kyiv, seperti Bucha, Irpin, dan Hostomel untuk pertama kalinya usai Rusia hengkang.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenky geram dan mengutuk kejadian itu. Dirinya bahkan menyebut tindakan itu sebagai genosida.

Baca Juga:   Konflik Rusia-Ukraina Berimbas Pada APBN

Zelensky turut mendesak agar Dewan Keamanan PBB bertindak lebih tegas terkait agresi Rusia usai penemuan di Bucha.

Lainnya Dari Indienesia

Copyright © 2023 Indienesia. All Rights Reserved.

close