Indienesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengungkapkan kemarahannya soal kenaikan harga minyak goreng dan bensin Pertamax serta penggunaan produk dalam negeri. Terkait hal itu, Pengamat politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam memandang Jokowi mulai kehilangan kendali atas menteri-menteri di kabinetnya.
“Presiden Jokowi tampaknya mulai kehilangan kendali atas kinerja para menterinya. Ada gap ekspektasi yang sangat tinggi, antara harapan Jokowi dengan kinerja para menterinya,” katanya kepada media (08/04/2022).
“Para menteri saat ini lebih nyaman bekerja sesuai dengan kepentingan ekonomi politik yang ada di masing-masing ranahnya. Di lain sisi, kemarahan yang disampaikan Presiden Jokowi secara terbuka membuktikan adanya persoalan dalam hal proses komunikasi di internal Kabinet Indonesia Maju,” jelasnya.
Menurutnya, terkait fenomena pengadaan barang impor oleh kementerian-kementerian, Umam memandang sebetulnya hal itu sudah berlangsung cukup lama. Dia mencontohkan seperti pengadaan alat dasar kesehatan, pengerjaan proyek infrastruktur, pengadaan alat pendidikan, pengadaan alat utama sistem persenjataan, serta investasi dalam hal pertambangan.
Atas dasar itu, Umam juga mempertanyakan mengapa fenomena tersebut baru diungkap ke publik oleh Jokowi. Dia menyoroti apakah selama ini Presiden tidak menerima laporan dengan baik dari bawahannya terkait dengan pengadaan barang di tiap kementerian.
“Jadi, kalau dilihat dari segi substansi, kemarahan Presiden Jokowi ini tentu sangat relevan, tapi agak telat,” imbuhnya.
Sebelumnya, Jokowi sempat menyentil menteri atau pimpinan lembaga pemerintahan yang enggan berkomunikasi dengan rakyat dan menjelaskan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok untuk menghadapi situasi global yang semakin tidak mudah.
Dua contoh yang Jokowi sampaikan terkait dengan kenaikan harga minyak goreng serta bensin Pertamax.
Tanpa penjelasan yang baik atas setiap kebijakan, Jokowi khawatir akan menimbulkan opini di masyarakat bahwa pemerintah tidak melakukan apa pun untuk membantu mereka.
Sentilan tersebut dia sampaikan saat menyampaikan arahan dalam sidang kabinet paripurna, di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (05/04/2022) lalu.