Home » Ngeri! Raja Kayu Lapis Turun Gunung, Jajal Pasar Saham RI

Ngeri! Raja Kayu Lapis Turun Gunung, Jajal Pasar Saham RI

by Indienesia
Published: Last Updated on

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT) akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas sahamnya ke publik sebanyak 375 juta saham atau 20%dari total modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham yang merupakan Saham Baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Harga penawaran berkisar antara Rp 108 sampai dengan Rp 118 per saham. Sehingga perseroan akan mendapatkan dana segar antara Rp 40,5 miliar sampai Rp 44,25 miliar.

Untuk memuluskan aksinya, yang berperan sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Lotus Andalan Sekuritas.

Nantinya, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini setelah dikurangi biaya- biaya emisi efek, akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian mesin-mesin produksi utama, seperti (Rotary Barker, Spindle-less, Continous Dryer, Press Dryer, Glue Spreader, Coldpress, Hotpress, Panel Saw, Sander Calibrating dan Sander Finishing) sebesar Sekitar 79%.

Selanjutnya, sekitar 16% digunakan untuk belanja modal berupa pembelian mesin-mesin produksi pendukung seperti (Boiler, Forklift dan Knife Grinder). Sisanya akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung operasional Perseroan antara lain untuk pembayaran pembelian bahan baku kepada pemasok.

Adapun jadwal Wijaya Cahaya Timber telah memulai periode penawaran awalnya pada 9 Januari hingga 16 Januari 2023. Tanggal efektif diperkirakan akan didapat pada 24 Januari 2023. Masa penawaran umum akan digelar pada 26 Januari hingga 30 Januari 2023. Tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 30 dan 31 Januari 2023. Sementara melantai di bursa pada 1 Februari 2023.

Sebagai informasi, Wijaya Cahaya Timber adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri kayu lapis atau plywood. Saat ini, perseroan telah memiliki empat pabrik di dua kota di Jawa Timur yaitu Malang dan Jember dengan total kapasitas produksi 246.000 meter kubik untuk plywood.

Baca Juga:   OJK Sultra minta layanan perbankan berjalan optimal saat lebaran

Pemegang saham Wijaya Cahaya Timber saat ini adalah PT Fortuna Anugrah Sumber Terpadu 71,67%, PT Mandiri Sejahtera Jaya Abadi 26,67%, Budi Tjahjadi 0,83%, dan Aris Sunarko 0,83%.

Aris Sunarko sendiri memiliki saham perseroan dengan kepemilikan tidak langsung melalui PT Fortuna Anugrah Sumber Terpadu yang menguasai 99,99% saham. Sementara anaknya, yakni Edwin Sunarko, menggenggam 0,01% saham.

Aris Sunarko juga diketahui merupakan mantan CEO Samko Timber Limited saat ini dengan brand Sampoerna Kayoe, perusahaan tercatat di Bursa Singapura yang juga bergerak di industri kayu.

Sementara sang Ayah, Koh Boon Hong atau Hasan Sunarko sempat mendapat julukan sebagai raja kayu lapis adalah pendiri Samko. Adapun Sampoerna Forestry Limited pada 2016 jadi menguasai 64% saham Samko. Saat ini Samko berada di bawah naungan Putera Sampoerna.

Aris Sunarko juga tercatat sebagai pemegang saham secara langsung dari emiten PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY) yang menggenggam 5,999% per 31 Desember 2022. Sedangkan PT Haskojaya Abadi menguasai 85,111% kepemilikan atau sekitar 2 miliar saham.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Ini Profil 4 BUMN yang Siap IPO! Tertarik Beli Nggak?


(rob/ayh)




Source link

Lainnya Dari Indienesia

Copyright © 2023 Indienesia. All Rights Reserved.

close