Indienesia – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) adakan seminar online Literasi Digital dengan mengusung tema: “Kreasi Ruang Digital untuk Ekonomi Masyarakat Indonesia”.
Seminar ini menghadirkan antara lain, Al Muzzammil Yusuf, anggota Komisi I DPR RI. Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI serta Nugraha Andaf CEO Andaf Corporation, pada Senin, (18/07/2022) melalui zoom meeting.
Seminar ini di dukung oleh Kementerian Kominfo untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis, serta mengajak masyarakat agar dapat memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat serta memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK.
Muzzammil dalam keterangannya menyinggung keberadaan hal mendapatkan informasi bagi setiap orang di Indonesia. Ia menegaskan bahwa memperoleh informasi itu adalah hak sebagaimana diakui pasal 28F UUD 1945 yang berbunyi “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”.
Menurut anggota Komisi I ini masyarakat bisa menggunakan saluran sebagaimana dunia digital untuk banyak hal positif seperti bisnis dan berkreasi supaya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Indonesia. Bisa juga menjadi salah satu hal yang meningkatkan pendapatan ekonomi Indonesia seperti lewat kreasi bisnis di ruang digital.
“Dengan banyak literasi digital diharapkan masyarakat Indonesia lebih kreatif untuk memanfaatkan ruang digital yang ada. Untuk itu menurutnya masyarakat Indonesia agar mulailah berkreasi di dunia digital sebagai bentuk pemanfaatan yang positif dengan percepatan era digital saat ini,” paparnya.
Sementara itu Semuel Abrijani, menyoroti pesatnya kemajuan teknologi digital saat ini, terlebih di saat era pandemi Covid-19 dimana semua kegiatan bisa dilaksanakan secara daring. Kemajuan digital ini menurutnya harus diimbangi dengan literasi digital yang mumpuni dari masyarakat.
Dirjen APTIKA ini menyampaikan, bahwa Kominfo memiliki tugas untuk memberikan informasi mengenai literasi digital untuk memfasilitasi masyarakat supaya cakap digital pada era saat ini. Hal itu menjadi bekal masyarakat untuk terjun langsung dalam dunia digital dan dapat berselancar di dalamnya.
“Peningkatan literasi digital saat ini butuh bantuan semua pihak masyarakat dan tidak hanya Kominfo saja sebagai fasilitas, tetapi juga menimbang keinginan masyarakat untuk terus belajar. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memajukan sektor digital di Indonesia. Selain itu literasi digital juga berfungsi untuk mengarahkan masyarakat supaya bisa memanfaatkan dunia digital dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Sementara itu, Nugraha Andaf lebih menyoroti perihal cara melihat trend digital marketing di Indonesia dari penggunaan E-commerce yang tertinggi di dunia pada tahun 2021.
Menurutnya media sosial yang paling banyak diakses oleh masyarakat Indonesia adalah Youtube dengan prosentase 93,8%. Ia juga memberikan tips untuk menjadi kreatif di dunia digital dengan cara perbanyak wawasan & inspirasi, lebih banyak sharing & diskusi, mengumpulkan banyak ide, melatih kreatifitas, dan mulailah bereksperimen.
Andaf juga melihat agar masyarakat memulai bisnis digital. Menurutnya sebagai masyarakat bisa melakukan riset kategori produk sesuai minat dan jumlah transaksi, meriset minat dimana produk apa yang sering dicari dan dibeli oleh pengguna internet untuk berbelanja, meriset harga dan kompetisi pada bisnis digital orang lain.
“Guna memasarkan produk di dunia digital menurutnya bisa dilakukan dengan konten yang memikat yang memaksimalkan emosi pengguna internet, menggunakan ads, KOL, atau Organic Campaign yang disebarkan ke target pasar yang tepat, Viral dengan boom share ke banyak target supaya pengguna internet tahu akan produk kita,” terangnya.
” Dengan membuat konten yang juga bisa secara digital dengan menggunakan aplikasi yang ada. Beberapa aplikasi seperti Canva, IG Reels, dan Tik Tok berguna untuk memasarkan produk,” ungkapnya.
Banyak peluang selain berbisnis di dunia digital dimana masyarakat bisa juga menghasilkan uang dengan pekerjaan dunia digital. Pekerjaan yang ada misalnya admin sosial media, pengisi suara, desain grafis untuk konten sosial media, penulis artikel, influencer, menjual hasil foto dan video di Shutterstock dan lainnya, tutor atau pengajar online, dan mitra layanan on-demand online. Pekerjaan-pekerjaan tersebut bisa dilakukan secara online atau tidak harus dating ke sebuah kantor, dan bisa dijadikan pekerjaan sampingan (freelance).
Oleh karena itu masyarakat diharapkan mendapat literasi digital untuk mendapatkan manfaat yang seluas-luasnya sekaligus sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika.