Indienesia – Kenterian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali selenggarakan seminar online dengan tema: “Dampak Literasi Digital Terhadap Perkembangan Ekonomi”.
Seminar ini menghadirkan antara lain, Abdul Kharis Almasyhari, yang merupakan Wakil Ketua DPR RI, Semuel Abrijani Pangarepan sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kemkominfo, Agung Suryantoro sebagai Direktur Graha Gagasan serta Giyanto, sebagai Direktur PT Hauna Perkasa Reality, pada Rabu, (05/04/2023).
Seminar ini merupakan dukungan Kominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Acara Ngobrol Bareng Legislator memiliki beberapa tujuan di antaranya adalah untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis, memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat, memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh APTIKA, mendorong dan memotivasi peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran dimasa pandemi serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya.
Semuel Abrijani melalui tampilan video menjelaskan, bahwa dimasa pandemi dan pesatnya teknologi telah merubah aktivitas seluruh masyarakat dalam melakukan kegiatan dan mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam transformasi digital Indonesia.
“Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mewujudkan masyarakat digital dimana kemampuan literasi digital masyarakat memegang peran yang sangat penting. Karena dalam upaya transformasi digital, pemerintah tidak dapat bergerak sendiri sehingga peran masyarakat sangat dibutuhkan. Sehingga Kominfo dan Siber Kreasi serta stakeholder lainnya terus berupaya mengadakan kegiatan guna mencapai tingkat literasi yang optimal,” kata Sammy panggilan akrabnya.
Adapun Abdul Kharis mengatakan bahwa tema yang dibahas agar dapat mengetahui seberapa besar dampak literasi digital bagi perkembangan ekonomi di Indonesia, untuk menjawab apakah betul literasi digital memberikan dampak bagi perkembangan ekonomi.
“Semakin seseorang terliterasi, maka ia akan semakin berusaha untuk menumbuhkan perekonomiannya dan semakin terliterasi seseorang maka ia akan berusaha untuk semakin efektif dan efisien. Literasi digital membuat efisiensi menjadi sangat tinggi,” katanya.
Menurutnya, literasi digital juga bisa membuat transaksi begitu cepat, tindakan ekonomi yang cepat, maka aka nada pertumbuhan ekonomi pula yang sangat cepat.
*Sehingga teknologi digital akan membuat perekonomian bertumbuh cepat,” ungkapnya.
Sementara itu, Agung Suryantoro menjelaskan bahwa literasi digital merupakan satu bentuk perubahan yang ada di dunia yang tidak bisa dibendung.
“Siapapun yang tidak bisa beradaptasi, apapun profesinya, maka akan tertindas dengan ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan dunia digital,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa literasi digital sangat mempengaruhi peningkatan pertumbuhan ekonomi. Literasi digital dapat membuat biaya marketing lebih efisien, daya jangkau marketing lebih luas, transaksi lebih mudah dan cepat, pengiriman barang lebih cepat dan murah, ekonomi lebih merata, membuat keputusan bisnis lebih cepat dan tepat, mendapatkan informasi tentang kompetitor, serta mendapatkan sinergi dan kolaborasi terhadap produk.
Lain halnya dengan Giyanto, ia menjelaskan bahwa di era digital seperti sekarang ini terdapat banyak peluang.
“Namun ketika ada peluang, tentu ada tantangan di dalamnya. Beberapa peluang dengan berbagai platform di era digital ini diantaranya adalah kecepatan, kemudahan, efisiensi berubah secara mendasar dan sangat jauh dibandingkan dengan sebelum era digital. Banyaknya peluang juga menghadirkan tantangan di dalamnya,” bebernya.
Berlimpahnya informasi termasuk hal-hal yang bersifat negatif menjadi tantangan untuk saat ini. Era saat ini adalah era yang sangat terbuka untuk hal informasi. Setiap individu dapat melihat tingkat harga untuk barang yang terstandarisasi, sehingga persaingan akan semakin ketat. Kompetisi saat ini akhirnya beralih ke sisi layanan, kecepatan, kemudahan, dan purna jual.
Dengan adanya acara ini diharapkan masyarakat dapat melakukan literasi digital sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.