Indienesia – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyelenggarakan seminar online yakni Literasi Digital dengan mengusung tema: “Strategi Cerdas Pemasaran Produk di Era Digital” dengan menghadirkan Abdul Kharis Almasyahari yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI. Semuel Abrijani Pangerapan Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo serta Hafidz Alhaq Fatih selaku Praktisi Marketing pada, Sabtu (02/07/2022) melalui platform zoom meeting.
Seminar ini diinisiasi oleh Kementerian Kominfo terhadap Program Literasi Digital untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis, memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Abdul Kharis menyampaikan bahwa saat ini arus gerak dunia digital dan TIK tidak bisa dibendung karena hal tersebut merupakan konsekuensi kreativitas anak di dunia ini.
“Saat ini eranya informasi yang bertumpu pada perkembangan teknologi informasi (digital),” katanya.
Menurutnya, segala cara dapat dilakukan untuk menerima percepatan secara online seperti saat ini.
“Bayangkan, mahasiswa UNS bisa menjual 500-700 telor ceplok yang dimasak di koskosan. Hal ini dapat terjadi karena ada percepatan era digital. Marketing dapat memudahkan masyarakat dalam mempromosikan produknya, dan perilaku seperti ini akan banyak dilakukan. Kita tidak boleh menyerah dan lakukan sedini mungkin. Dengan berbagai konsep manufacturing yang dulu hanya menjadi konsep yang masih dibayangkansekarang sudah menjadi kenyataan,” ungkapnya.
“Hari ini bersama kita akan pelajari strategi yang lebih cerdas dan konkrit, khususnya bagi para pelaku penjualanan online, ambilah manfaat sebesar-besarnya,” ajaknya.
Sementara itu, Semuel Abrijani menyampaikan bahwa, sebagaimana yang telah diketahui bersama, dampak pandemi dan pesatnya teknologi telah mengubah cara kita beraktivitas dan bekerja.
“Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegaskan kita sedang menghadapi era disubsi teknologi. Untuk mengahadapi hal tersebut, kita semua harus mempercepat kerjasama kita dalam mewujudkan agenda trasnformasi digital Indonesia. Salah satu pilar penting yang mendukung wujudnya agenda trasnformasi digital adalah menciptakan masyarakat digital dimana kemampuan literasi digital masyarakat memegang peranan penting didalamnya. Sebagai tingkat paling dasar, literasi digital merupakan kemampuan yang paling krusial dalam menghadapi teknologi saat ini untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang tidak hanya mengenal teknologi secara offline dan juga cermat dalam menggunakanannya. Bersama-sama wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi. Kemampuan yang kita miliki serta keunggulan yang terus dijaga akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat dan besar, serta menjadi unggul dalam segi sumber daya manusia,” terangnya.
Terakhir menurut, Hafidz Alhaq sebagai praktisi parketing ia menjelaskan bahwa, digital marketing yakni bagaimana kita mampu memiliki pembeli yang terus menerus.
“Sebanyak 91% usaha di Indonesia sudah beralih ke digital. Google bussiness menjadi salah satu fitur yang sangat membantu mempromosikan produk atau toko kita, sehingga masyarakat dapat mengetahui letak toko atau produk yang ada di toko kita. Perkembangan daya beli masyarakat sudah mulai pulih. Perlu diketahui terkait tahapan pemasaran dasar. Pertama yakni starting, starting adalah bagaimana target dapat menemukan produk yang fit dengan situasi di pasar, dibutuhkan dan menarik serta mengatasi masalah customer, melalui produk yang diciptakan,” jelasnya.
Ia juga mengatakan, apabila produk sudah banyak, harus dikreasikan, membuat targeting.
“Targeting adalah hal yang berdasarkan analisa produk dan target market, adapun perbedaan antara dua iklan, pertama yakni search ads dan kedua yakni social ads. Search ads identik dengan Google Adword (Ads), dimana ada cost di setiap clicknya. Kedua yakni social ads melalui instagram maupun facebook, yang biasanya iklan yang tampil adalah apa yang pernah kita cari atau beli di platform lain,” terangnga.
Selain itu ada algoritma yang bekerja di dalamnya. Dengan menggunakan iklan, kita dapat mengetahui aktifitas para calon pembeli, sehingga dapat kita analisis, salah satunya yakni dengan data Pixel Facebook. Funnel marketing terdiri dari, Generate leads, Improve Conversion, Repeat Business dan Increase Revenue. Selanjutnya, perlu dipahami perbedaan antara sales dan brand. Dua goals tersebut yakni penjualan yang tidak hanya menjual semata malinkan dapat juga menguatkan brand awareness.
“Funnel marketing tahap 2 yakni reseller dan yang paling penting adalah evaluasi funnel yang berkaitan dengan kualitas produk, response customers service, ui/ux dalam hal pembayaran yang seharusnya sangat mudah dilakukan dan terskhir adalah setting iklan yang mesti akurat,” pungkasnya.